Toms Hepi— Banyak pasien Rumah Sehat Toms Hepi mengalami batuk pilek dengan disertai dahak yang mengental. Penyebab utama dari kondisi ini tidak lain merupakan akibat dari perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini. Perubahan cuaca ekstrem yang melanda Indonesia, khususnya Yogyakarta, dalam beberapa pekan terakhir ternyata bukan hanya sekadar fenomena alam biasa. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan DIY, terjadi peningkatan 25% kunjungan pasien dengan keluhan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) selama periode perubahan cuaca yang fluktuatif ini.
Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya anomali cuaca dengan suhu yang berfluktuasi antara 23°C hingga 33°C disertai kelembaban udara mencapai 85%. Dalam TCM, Kondisi ini dapat memicu berkembangnya patogen penyebab batuk pilek dalam tubuh. Lalu, mengapa seseorang dapat mengalami batuk pilek saat cuaca berubah-ubah? Berikut penjelasannya!
Penyebab Batuk Pilek Karena Perubahan Cuaca Menurut TCM
Dalam TCM, fenomena batuk pilek bukan hanya sekadar infeksi, tetapi merupakan bagian dari interaksi kompleks antara tubuh dengan lingkungan. Saat cuaca berubah-ubah secara drastis, tubuh akan mengalami stres adaptasi terhadap fluktuasi cuaca yang cepat. Dalam penelitian Journal of Traditional Chinese Medical Sciences menjelaskan, bahwa kondisi ini melemahkan Wei Qi (energi pertahanan tubuh) sehingga akan menyebabkan tubuh seseorang menjadi rentan terhadap serangan Xie Qi (energi patogen).
Terdapat dua pola umum yang menyebabkan seseorang dapat mengalami batuk pilek karena perubahan cuaca yang ekstrim:
- Serangan Angin dan Dingin (Feng Han)
Pola ini sering terjadi ketika seseorang terkena hujan atau terpapar angin dingin dalam waktu yang lama. Kondisi ini akan menyebabkan seseorang pilek dengan ingus yang encer, bening, dan terus mengalir–dengan dahak berwarna putih, encer, dan mudah dikeluarkan.
Gejala penyerta yang dirasakan meliputi badan terasa menggigil, demam tidak terlalu tinggi, sakit kepala, dan nyeri pada otot. Pada kondisi ini, secara alami tubuh akan berusaha mengusir unsur “dingin” yang masuk. Semua gejala yang muncul merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghangatkan diri dan melawan patogen.
- Serangan Angin, Panas, dan Lembab (Feng Re + Shi)
Kombinasi cuaca panas dengan kelembaban tinggi dapat memicu perkembangan patogen. Kondisi ini dapat menyebabkan ingus dan dahak seseorang menjadi kental, berwarna kuning atau kehijauan, dan sulit untuk dikeluarkan.
Gejala penyertanya adalah demam lebih tinggi, radang tenggorokan, badan terasa berat dan lesu, serta nafsu makan menurun. Unsur “lembab” dalam pola inilah yang membuat dahak menjadi lengket dan sulit dikeluarkan. Sementara unsur “panas” menyebabkan peradangan dan warna lendir menjadi kuning.
Itulah ulasan mengenai batuk pilek yang disebabkan karena perubahan cuaca menurut TCM. Semoga informasi ini bermanfaat!
Ingin tahu lebih jauh tentang kondisi Anda? Anda bisa langsung menghubungi kami melalui, Whatsapp: 085282026789, atau datang langsung ke klinik kami di Gamping Tengah RT 04 RW 14, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta.
(Tim Redaksi Rumah Sehat Toms Hepi)