Menurut pengobatan Timur, diabetes merupakan kategori penyakit Xiaoke (penyakit dengan gejala sering minum dan buang air kecil). Dalam istilah lainnya, patogenesisnya adalah “Defisiensi Yin dan Kekeringan-Panas”.
Namun seiring berjalannya waktu, perubahan lingkungan sosial dan gaya hidup juga mengubah penanganan dalam setiap fase perubahan kondisi penderita diabetes.
Adapun fase-fase itu dalam pengobatan timur seperti yang di bawah ini :
- Stagnasi Qi karena depresi liver
Kelemahan organ atau depresi organ liver dapat menyebabkan stagnasi qi yang menimbulkan gejolak emosional. Ini adalah diabetes tahap pertama, dan ciri-cirinya adalah stagnasi. Oleh karena itu, menenangkan hati dan mengatur qi adalah prinsip terapi utama.
Penderita diabetes tipe ini menunjukkan beberapa gejala emosional seperti perasaan tertekan, sering menghela nafas, gugup, kembung, dan rasa penuh di dada dan sisi rusuk. Lidah biasanya pucat dengan lumut putih tipis dan denyut nadi berserabut.
- Stagnasi panas hati dan perut
Stagnasi panas hati dan perut termasuk dalam tahap stagnasi dan panas diabetes. Pasien tipe ini menunjukkan beberapa gejala emosional dan pencernaan seperti mudah tersinggung, kembung dan rasa penuh di dada dan sisi tulang rusuk, minum terlalu banyak cairan dan produksi urin meningkat, makan terlalu banyak, lapar, merasakan rasa pahit, kering, mulut, dan sembelit. Dan pasien biasanya mengalami lidah merah, dan denyut nadi cepat dan berserabut.
- Produksi dahak dan stagnasi panas
Sindrom ini sering muncul pada tahap “panas” diabetes, dan pasien relatif mengalami obesitas karena dalam teori pengobatan Tiongkok, “orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki dahak yang banyak.” Penderita tipe ini mungkin memiliki beberapa gejala seperti perut buncit, rasa tertekan di dada, perut kembung, dan mulut kering.
- Panas berlebih di area perut dan usus
Pada diabetes stadium tengah, penderita akan mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, yang menggenang dan membentuk panas di lambung dan usus. Gejala utamanya adalah perut terasa penuh dan kembung, sembelit, rasa pahit dan mulut kering, halitosis, rasa haus disertai keinginan untuk minum air dingin, minum dan makan terlalu banyak, serta rasa lapar. Pasien biasanya memiliki lidah merah dengan lumut kuning dan denyut nadi cepat dan kuat.
- Usus lembap-panas
Sindrom usus lembab dan panas selalu muncul pada tahap tengah diabetes atau pada tahap panas. Gejala utamanya adalah rasa haus, tidak mau minum, lapar, tidak mau makan, rasa pahit, rasa lengket dan berminyak di mulut, serta perut kembung. Pasien juga menunjukkan lidah merah dengan lumut kuning dan berminyak serta denyut nadi licin.
- Kekurangan cairan akibat panas berlebih
Gejala utamanya adalah tenggorokan dan mulut kering, haus disertai keinginan untuk minum air dingin, makan berlebihan dan lapar, sering buang air kecil, mudah tersinggung, rasa pahit, urin merah, dan sembelit. Penderita juga umumnya memiliki lidah merah dengan bulu kuning dan denyut nadi cepat.
- Kekurangan ganda sindrom Qi dan Yin
Kekurangan ganda sindrom qi dan yin terjadi pada tahap akhir diabetes atau defisiensi. Patogen api dan panas selanjutnya menghilangkan qi primordial organ zang-fu (organ padat-berongga), dan kemudian qi umum dikonsumsi. Selain itu, patogen api dan panas menghanguskan cairan dan merusak yin.
Oleh karena itu, gejala utamanya adalah tenggorokan dan mulut kering, haus dengan asupan cairan yang banyak, semangat lelah dan kurang tenaga, sesak napas dan enggan berbicara, badan kurus, nyeri pinggang dan lutut lemas, spontan dan berkeringat di malam hari. merasakan demam telapak tangan dan lengkung, kesal, jantung berdebar, susah tidur, lidah merah dengan sedikit cairan dan bulu lidah kering berwarna putih tipis, serta denyut nadi cepat halus.
Setelah 7 fase itu terlewati maka biasanya masuk ke fase komplikasi. Namun, jika pada fase ke 7 itu penderitas diabetes ditangani dengan baik dan sabar dalam menjalani pengobatan maka akan menuju fase normal.